Menarik untuk di simak tulisan M Guntur Romli dengan judul " Muhammad dan Kaum Cerdik Pandai Kristen" di harian kompas edisi Sabtu, 1 september 2007.
Dalam beberapa hal saya setuju, namun karena judul tulisannya itu, mungkin membatasi untuk lebih di eksplor , hingga ia tidak bisa memaparkan sampai sejauh mana pengaruh pemikiran teologis pengikut al-hanafiyyah (yang di sebut ahli waris ajaran Nabi Ibrahim as ). Mempengaruhi dan mengenalkan tentang ajaran Ketauhidan ( monoteisme ) kepada Nabi Muhammad SAW. Atau mungkin juga penulis ini , yang mengaku aktivis jaringan islam liberal , memang tidak berkehendak sama sekali untuk menjelaskan pengaruh kaum al-hanafiyyah ini. ( - ngga laku di jual kali.. heuheuheu... ) .
Juga ada yang menarik dari kesimpulan tulisan dia itu, mengenai keteguhan Muhammad tetap setia monogami dan tidak menikah lagi, kecuali setelah khadijah ra wafat. Lagi-lagi menurut saya kesimpulan-nya itu sangat dipaksakan agar sesuai dengan judul yang dia tulis.
Bagi saya pribadi ,- aktivis jaringan inul liberal, ngga aneh dengan tulisan ini, dari doloe saya sudah berpikiran , walaupun Rasulullah Ummi , tidak berarti dia itu bodoh dan tolol, interaksi kebudayaan dan pemikiran bersama kaum-nya, dan pengenalan tentang sejarah monotaisme nenek moyang Nabi Ibrahim, yang di ceritakan dari mulut ke mulut atau syair-syair yang berlaku pada masa itu, membentuk keyakinan beliau untuk mengaku bahwa Tuhan itu Satu.
- Seperti uzlahnya Rasulloh ke gua hira, mengikuti jejaknya milah ibrahim, bukan sesuatu yang ujug-ujug, tapi merupakan dari proses ke sadaran tentang peribadatan monoteisme nenek moyangnya.
Makanya Alloh mengutus Nabi Muhammad ini, benar-benar masih dalam batas koridor dimensi manusia, artinya beliau itu berbeda dengan kisah-kisah Nabi sebelumnya, seperti Musa dan Isa yang penuh dengan Mujijat dan keajaiban di luar nalar kemanusiaan. makanya pula dalam beberapa ayat al-Qur'an Nabi Muhammad itu kisahnya lebih paraler dan identik dengan bapak monoteisme Nabi Ibrahim as.
Terus terang saja, sangat di sayangkan sekali tulisan bagus dari M Guntur Romli yang sifatnya keilmuan ini di sajikan dengan tidak lenkap ( atau mungkin sengaja untuk tidak jujur... hmmmm )
...Aduh kalau ngomongin yang ginian, rasanya rindu berat pada teman-teman ku di kobong nun jauh di sana.
islam is my way, muhammad is my prophet..
ReplyDeleteGimana kalo tulisannya M. Guntur, ditambahkan dengan tulisannya ini.. kan bisa lebih lengkap.
ReplyDeleteBuat mba anawati ( pasti cewek ) makasih atas komen nya,..sy baca di www.al-islahonline.com/ ternyata banyak juga data2 yg di sodorkan M romli ini, yang tidak valid.. mba bisa cek.. juga seandainya di tempat ku ada perputakan kitab2 kuning ( seperti di unv. ma'had ali salemba ), sy ingin memperdalam lagi sih.. maklum terkadang masalh ini,bisa di pake dalil oleh orang2 yg menyesatkan tentang Nabi Muhammad SAW...
ReplyDeleteberbagai macam cara org menghancurkan kita ummat, yang jelas-2 generasi yg hidup jauhhh setelah Rasul wafat, mereka slalu takjub pada kita yg tetap setia dan sayang =nya pada Rasul yang belum kita lihat, semoga kita selalu istiqomah..
ReplyDeletebagusnya tulisan M Romli tea dimuat oge kang, biar lengkap ngebahasnya, heuheuheu...