Program Cuci Otak Untuk Pejabat Publik

Kali ini di berbagai media massa ramai memperbincangkan tentang Cuci Otak terutama setelah adanya dugaan di pergunakan organisasi tampa bentuk, NII kw-9 dalam merekrut anggota barunya.

Pengertian cuci otak ini tidak seperti halnya kita mencuci baju atau priring, tapi lebih seperti kita “ mencuci” kaset atau CD untuk tujuan menganti isisnya dengan yang kita inginkan. Itulah sebabnya, pascacuci otak, para korban tidak menjadi “robot bernyawa”. Mereka tampil sebagai “orang baru” dengan pribadi baru, dan sikap mental baru karena berada dalam kendali “isi otak baru “ hasil pencucian.

Dan aneh tapi nyata ternyata cara ini sangat efektif untuk mengubah perilaku. yang tadinya hormat pada orang tua menjadi pembangkang, asalnya jujur menjadi suka berbohong, semula alim menjadi beringas.

Bila demikian, yang menjadi persoalan bukan proses cuci otaknya, melainkan materi atau paham apa yang diisikan lewat proses pencucian itu. Lantas, bagaimana bila cara itu dipergunakan untuk menanamkan paham-paham baik, dan untuk tujuan baik ? bisakah ?

Mencuci otak terhadap pegawai negeri, polisi, pegawai pajak, hakim, jaksa, wakil rakyat dan pejabat publik lain untuk tujuan baik. Pada tes penerimaan, naik pangkat, naik jabatan, melewati dulu proses “ cuci otak”. Pada proses itu, mungkin bisa di suntikan paham NKRI, antikorupsi, anti suap, mengesampingkan kepentingan pribadi dan golongan demi kepentingan rakyat dan negara. Hasailnya boleh jadi adalah PNS, aparat, wakil rakyat, dan pejabat negara dengan perilaku jujur, adil , anti-KKN dan perilaku yang bisa jadi anutan dan panutan rakyat banyak.

( dirangkum dan diadaptasi dari kolom pikiran rakyat )

Technorati Tags: cuci otak,cd,penerimaan pns. antikorupsi,pegawai negri